Jumaat, 25 Mac 2016

PENTINGNYA MELURUSKAN SHAF

KHOTBAH PERTAMA
ﺇِﻥّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ِﻟﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩُ ﻭَﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﺳَﻴّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥّ ﻣُﺤَﻤّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ
ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻠِّﻰ ﻋَﻠﻰَ ﻣُﺤَﻤَّﺪ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤـْﺒِﻪِ ﺍَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ .
ﺍَﻳُّﻬَﺎﺍﻟْﺤَﺎﺿِﺮُﻭﻥَ ﺭَﺣِﻤَﻜُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ .
ﻳَﺎﺃَﻳّﻬَﺎ ﺍﻟّﺬَﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺍﺗّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦّ ﺇِﻻّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan limpahan kenikmatan yang tidak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita; kenikmatan yang tidak mungkin bagi kita untuk menghitung-hitungnya; Kita bersyukur atas segala Karunia-Nya terutama nikmat Iman, Nikmat Islam, nikmat Rezeki dan Kesehatan

Sholawat serta salam semoga Allah curahkan selalu kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW., kepada keluarga dan sahabatnya serta kepada kita dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman., Amin Ya Robbal Alamin.

Jamaah sekalian Rohimakumullah

Shalat berjamaah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Sebagaimana sabdanya,

“Shalat berjamaah lebih afdhal dari shalat sendirian dua puluh derajat”. Ketika shalat berjamaah, meluruskan dan merapatkan shaf (barisan) sangat diperintahkan, sebagaimana di dalam sabda Nabi Saw. Artinya, “Luruskan shafmu, karena sesungguhnya meluruskan shaf itu merupakan bagian dari kesempurnaan shalat”. (Muttafaq ‘Alaih).
.
Pentingnya Meluruskan Shaf & Ancaman Keras bagi yang Tidak Meluruskannya
Hadits di atas berkaitan dengan perintah pelaksanaan shalat ratakan / luruskan barisan, jangan ada cela di tengah barisan dan rapatkan barisan.
Ini hal yang berkaitan dengan shalat yang harus diperhatikan dengan serius yang tidak boleh diremehkan karena shalat harus lurus dan rapatnya shaf (barisan dalam shalat).
Mengapa demikian? Karena ancamannya pun tidak sembarangan, yakni ancaman bagi yang tidak meluruskan shaf.
Dijelaskan di dalam hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhariy dan Al-Imam Muslim dari shahabat Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir, beliau berkata, aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda,

ﻟَﺘُﺴَﻮُّﻥَّ ﺳُﻔُﻮْﻓَﻜُﻢْ ﺃَﻭْ ﻟَﻴُﺨَﺎﻟِﻔَﻦَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑَﻴْﻦَ ﻭُﺟُﻮْﻫِﻜُﻢ
ْ
“Benar-benar kalian luruskan shaf-shaf kalian atau (kalau tidak), maka sungguh Allah akan memalingkan antar wajah-wajah kalian (menjadikan wajah-wajah kalian berselisih).” (HR. Al-Bukhariy no.717 dan Muslim 436))

Dalam satu riwayat milik Al-Imam Muslim disebutkan,

ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻳُﺴَﻮِّﻱ ﺻُﻔُﻮْﻓَﻨَﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﻛَﺄَ ﻧَّﻤَﺎ ﻳُﺴَﻮِّﻱ ﺑِﻬَﺎ ﺍﻟﻘِﺪَﺍﺡَ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺃَﻧَّﺎ ﻗَﺪْ ﻋَﻘَﻠْﻨَﺎ ﻋَﻨْﻪُ ﺛُﻢَّ ﺧَﺮَﺝَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻓَﻘَﺎﻡَ ﺣَﺘَّﻰ ﻛَﺎﺩَ ﺃَﻥْ ﻳُﻜَﺒِّﺮَ ﻓَﺮَﺃَﻯ ﺭَﺟُﻼً ﺑَﺎﺩِﻳًﺎ ﺻَﺪْﺭُﻩُ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻟَﺘُﺴَﻮُّﻥَّ ﺳُﻔُﻮْﻓَﻜُﻢْ ﺃَﻭْ ﻟَﻴُﺨَﺎ ﻟِﻔَﻦَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑَﻴْﻦَ ﻭُﺟُﻮْﻫِﻜُﻢ
ْ
“ Bahwasanya Rasulullah biasa meluruskan shaf-shaf kami seakan-akan beliau sedang meluruskan anak panah sehingga apabila beliau melihat bahwasanya kami telah memahami hal itu, yakni wajibnya meluruskan shaf (maka beliaupun memulai shalatnya,

Dikisahkan pada suatu hari beliau Saw. akan mengimami shalat, lalu berdiri dan hampir-hampir beliau bertakbir untuk shalat, tiba-tiba beliau melihat seseorang yang menonjol sedikit dadanya, maka beliaupun bersabda, “Wahai hamba-hamba Allah, benar-benar kalian luruskan shaf-shaf kalian atau (kalau tidak) maka Allah sungguh akan memalingkan antar wajah-wajah kalian.”
Di dalam hadits di atas, Rasulullah Saw. sangat menekankan agar meluruskan shaf di dalam shalat dengan sabdanya, “Benar-benar kalian luruskan shaf-shaf kalian atau (kalau tidak), maka sungguh Allah akan palingkan antar wajah-wajah kalian.”
Makna Berpaling/Berselisihnya Wajah
Para ulama berbeda pendapat tentang makna “berpalingnya atau berselisihnya wajah”.

Sebagian ulama berpendapat, bahwasanya maknanya adalah sungguh Allah Swt. akan memalingkan antar wajah-wajah mereka dengan memalingkan sesuatu yang dapat dirasakan panca indera, yaitu dengan memutar leher, sehingga wajahnya berada dibelakangnya, dan Allah Swt. Maha Mampu atas segala sesuatu.
Dialah Allah ‘Azza Wa Jalla yang telah menjadikan sebagian keturunan Nabi Adam (yaitu Bani Israil) menjadi kera, di mana Allah subhanahu wa ta’ala berkata kepada mereka: “Jadilah kalian kera yang hina” (Al-Baqarah:65) maka jadilah mereka kera.
Maka Allah SWT mampu untuk memutar leher manusia sehingga wajahnya berada di punggungnya, dan ini adalah siksaan yang dapat dirasakan panca indera.

Wajibnya Meluruskan Shaf
Bagaimanapun juga, di dalam hadits ini terdapat dalil akan wajibnya meluruskan shaf, dan bahwasanya wajib atas para makmum untuk meluruskan shaf-shaf mereka, dan kalau mereka tidak meluruskan shafnya, maka sungguh mereka telah
mempersiapkan diri-diri mereka untuk mendapatkan siksaan dari Allah SWT.
Sehingga atas imam-imam shalat agar memperhatikan shaf, apabila didapatkan padanya kebengkokan atau ada yang sedikit maju atau mundur, maka para imam tersebut harus memperingatkan mereka agar meluruskan shafnya.
Nabi Saw. pun kadang-kadang berjalan di antara shaf-shaf untuk meluruskannya dengan tangannya yang mulia dari shaf yang pertama sampai terakhirnya.
Ketika manusia semakin banyak di masa khilafah ‘Umar Ibnul Khaththab, ‘Umar pun memerintahkan seseorang untuk meluruskan shaf apabila telah dikumandangkan iqamah. Apabila orang yang ditugaskan tersebut telah datang dan mengatakan, “Shaf telah lurus” maka ‘Umar pun bertakbir untuk memulai shalat.
Demikian juga hal ini dilakukan oleh ‘Utsman bin ‘Affan, beliau menugaskan seseorang untuk meluruskan shaf-shaf manusia, maka apabila orang tersebut datang dan mengatakan, “Shaf telah lurus”, beliaupun bertakbir untuk memulai shalat. Semuanya ini menunjukkan atas perhatian yang tinggi dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Khulafa`ur Rasyidin dalam masalah meluruskan shaf.

Meluruskan barisan hukumnya sunat, bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa meluruskan barisan hukumnya wajib. Sebab, ketika Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam melihat dada seorang badui (agak maju dari barisan), Beliau bersabda :

ﻟﺘﺴﻮﻥ ﺻﻔﻮﻓﻜﻢ ﺃﻭ ﻟﻴﺨﺎﻟﻔﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻴﻦ ﻭﺟﻮﻫﻜﻢ

“Hendaklah kalian meluruskan barisan atau Allah akan memperselisihkan wajah-wajah kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

ﺃَﻗُﻮﻝُ ﻗَﻮْ ﻟِﻲ ﻫَﺬَﺍ ﻭَﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ِﻟﻲْ ﻭَ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮﺭُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢُ .

KHUTBAH KEDUA
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ , ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻟِﻲُّ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ , ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﺧَﺎﺗَﻢُ ﺍﻟْﺄَﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺻَﻠَّﻴْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺎﺭَﻛْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ ﺇِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴﺪٌ ﻣَﺠِﻴﺪٌ ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ
Shalat berjamaah merupakan cermin kesatuan umat Islam. Ketika melaksanakan shalat, visi dan misi mereka satu, yakni penghambaan total kepada Allah Swt. dan menggapai mardhotillah. Ketaatan kepada pemimpin pun tercermin dalam shalat berjamaah. Tidak peduli dari firqoh mana sang imam, komandonya tetap diikuti para makmum. Perbedaan firqoh, ormas, parpol, atau kepentingan duniawi, lebur dalam kesamaan visi dan misi beribadah kepada Allah Swt

Semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah Swt. untuk mau meneladani Rasulullah Saw seutuhnya disetiap amal ibadah, disetiap raka`at shalat kita, makmum senantiasa meluruskan shaf dan menutup celahnya (merapatkannya). Dan makmum baru bergerak apabila selesai aba-aba Allahu Akbar oleh imam, jangan sekali-kali mendahului imam dan tidak pula memperlambat suatu gerakan; alangkah indahnya kalau gerakan juga diselaraskan dengan gerakan sesama makmum yang disebelah, kita semua pada dasarnya tahu posisi kita, mungkin kaki-kaki kita bergeser disetiap raka`at sehingga barisan/shaf menjadi tidak lurus, jangan ragu untuk segera meluruskan, merapatkan sehingga nilai ibadah ada nilai plus.

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠﻰَ ﺍَﺷْﺮَﻑِ ﺍْﻷَ ﻧْﺒِﻴَﺂﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺀﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺍَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﺴْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻛُﻠِّﻪِ ﻋَﺎﺟِﻠِﻪِ ﻭَﺁﺟِﻠِﻪِ ﻣَﺎ ﻋَﻠِﻤْﻨَﺎ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻧَﻌْﻠَﻢْ ﻭَﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﻛُﻠِّﻪِ ﻋَﺎﺟِﻠِﻪِ ﻭَﺁﺟِﻠِﻪِ ﻣَﺎ ﻋَﻠِﻤْﻨَﺎ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻧَﻌْﻠَﻢ
ْ
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu segala kebaikan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan kami berlindung kepada-Mu dari semua keburukan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui.

ﺭَﺑَّﻨَﺎﺍﻏْﻔِﺮْﻟَﻨَﺎﺫُﻧُﻮْﺑَﻨَﺎﻭَﺍِﺳْﺮَﺍﻓَﻨَﺎﻓِﻰ ﺍَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻭَﺛَﺒِّﺖْ ﺍَﻗْﺪَﺍﻣَﻨَﺎﻭَﻧْﺼُﺮْﻧَﺎﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳْﻦَ
Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami, tetapkanlah Pendirian kami, tolong kami terhadap kaum kafir (Ali Imran 147)

ﺭَﺑَّﻨَﺎﻻَﺗُﺰِﻍْ ﻗُﻠُﻮْ ﺑَﻨَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺍِﺫْﻫَﺪَ ﻳْﺘَﻨَﺎ ﻭَﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻟَّﺪُ ﻧْﻚَ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﺍِﻧَّﻚَ ﺍَﻧْﺖَ ﺍﻟْﻮَﻫَّﺎﺏْ
Ya Allah Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi Rahmat.

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺍَﺯْﻭَﺍﺟِﻨَﺎ ﻭَﺫُﺭِّﻳَﺎ ﺗِﻨَﺎ ﻗُﺮَّﺓَ ﺍَﻋْﻴُﻦٍ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴْﻦَ ﺍِﻣَﺎﻣَﺎ
Ya Allah Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami suami/istri saling mencinta dan mengasih, serta jadikanlah keturunan yang menyenangkan dan jadikanlah mereka pemimpin bagi orang-orang yang taqwa.
ﺭَﺑَّﻨﺂَ ﺍَﺗِﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَّﻓِﻰ ﺍﻷَﺧِﺮَﺓِﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
Ya Allah Ya Tuhan kami, rahmatilah kami semua yang hadir disini dengan kehidupan yang bahagia sejak di dunia sampai di akherat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﻣِﻨَّﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴْﻊُ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴْﻢُ ﻭَﺗُﺐْ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﺘَّﻮَّﺍﺏُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢُ
ﻭَﺍَﺩْﺧِﻠْﻨَﺎ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣَﻊَ ﺍْﻷَﺑْﺮَﺍﺭِ ﻳَﺎﻋَﺰِﻳْﺰُ ﻳَﺎﻏَﻔَّﺎﺭُ ﻳَﺎﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ
Ya Allah Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Dan masukkanlah kami kedalam Syurga-Mu beserta orang-orang yang baik, Wahai Zat Yang Maha Mulia dan Maha Pengampun yang Mengurus alam seisinya.
ﻭَﺻَﻠﻰَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِ ﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺭَﺑِّﻚَ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌِﺰَّﺓِ ﻋَﻤَّﺎﻳَﺼِﻔُﻮْﻥَ ﻭَﺳَﻼَﻡٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ
ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ
AMIN YA ROBBAL ALAMIN.
ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ . ﺍِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُﺑِﺎﻟْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍﻹِﺣْﺴَﻦِ
ﻭَﺇِﻳْﺘَﺎ ﺉِ ﺫِﻯ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻰِ ,
ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﻥَ .
ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ ﻳَﺬْﻛُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺄَﻟُﻮْﻩُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻳُﻌْﻄِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮ

Label:

0 Ulasan:

Catat Ulasan

Langgan Catat Ulasan [Atom]

<< Laman utama