Sabtu, 12 September 2015

ANAK SHALEH, JALAN SURGA ORANGTUA

KHUTBAH I

ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ 9
ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﻛْﺒَﺮْ ﻛَﺒِﻴْﺮًﺍ ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ
ﺍﻟﻠﻪِ ﺑُﻜْﺮَﺓً ﻭَﺃَﺻِﻴْﻼً . ﻵﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ،
ﻭَﺻَﺪَﻕَ ﻭَﻋْﺪَﻩُ ﻭَﻧَﺼَﺮَ ﻋَﺒْﺪَﻩُ ﻭَﺃَﻋَﺰَّﺟُﻨْﺪَﻩُ
ﻭَﻫَﺰَﻡَ ﺍﻷَﺣْﺰَﺍﺏَ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻵﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﻻَ
ﻧَﻌْﺒُﺪُ ﺇِﻻَّ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻣُﺨْﻠِﺼِﻴْﻦَ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦُ ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺮِﻩَ
ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭْﻥَ ﻭَﻟَﻮْﻛَﺮِﻩَ ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛُﻮْﻥَ ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺮِﻩَ
ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻘُﻮْﻥَ
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩُ
ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ِﺑﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ
ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ
ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ . ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ
ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ .
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِّﻦْ
ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ
ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺂﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ
ﺗَﺴَﺂﺀَﻟُﻮْﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍْﻷَﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ
ﺭَﻗِﻴْﺒًﺎ.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ
ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳْﺪًﺍ . ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ
ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ
ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ . ﺃَﻣَّﺎﺑَﻌْﺪُ؛
ﻓَﺈِﻥَّ ﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪَ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟﻬَﺪْﻱِ
ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﺷَﺮَّ
ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ
ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

Allahu Akbar 3x Wallilahilhamd
Jama'ah Shalat Idul Adha
Rahimakumullah

Hari ini, kita kembali menjadi saksi
betapa luasnya kasih-sayang Allah
Azza wa Jalla kepada kita semua.
Pagi hari ini, kita kembali
merasakan betapa besarnya rahmat
dan ampunanNya untuk kita semua.
Dosa demi dosa kita kerjakan nyaris
sepanjang hari. Perintah demi
perintahNya hampir kita abaikan
setiap saat. Tapi lihatlah, Allah Azza
wa Jalla yang Maha Pengasih itu
tidak pernah bosan memberikan
kesempatan demi kesempatan
kepada kita untuk bertaubat dan
kembali padaNya. Allah Azza wa
Jalla yang Maha Penyayang itu
tidak pernah menutup pintu
ampunanNya yang luas.

Allahu Akbar 3x Wallilahilhamd
Jama'ah Shalat Idul Adha
Rahimakumullah

Hari Raya Idul Adha adalah kisah
tentang sebuah keluarga mulia yang
diabadikan oleh Allah Azza wa Jalla
untuk peradaban manusia. Itulah
kisah keluarga Ibrahim
‘alaihissalam. Melalui kisah
keluarga Ibrahim ‘alaihissalam itu,
Allah Ta’ala ingin menunjukkan
kepada kita betapa pentingnya
posisi keluarga dalam membangun
sebuah peradaban yang besar.
Sebuah masyarakat yang bahagia
dan sejahtera, tidak hanya di dunia,
namun juga di akhirat.
Sebuah masyarakat tidak akan bisa
menjadi bahagia dan sejahtera jika
masyarakat itu gagal dalam
membangun keluarga-keluarga kecil
yang ada di dalamnya.
Dan jika kita berbicara tentang
keluarga, maka itu artinya kita juga
akan berbicara tentang salah satu
unsur terpenting keluarga yang
bernama: Anak. Dalam kisah
keluarga Ibrahim ‘alaihissalam,
sang anak itu “diperankan” oleh
sosok Isma’il ‘alaihissalam.
Inilah sosok anak teladan
sepanjang zaman yang kemudian
diangkat menjadi seorang nabi oleh
Allah Azza wa Jalla. Bahkan yang
luar biasanya adalah melalui
keturunan Isma’il ‘alaihissalam
inilah kemudian lahir sosok nabi
dan rasul paling mulia sepanjang
sejarah manusia bahkan alam
semesta, yaitu: Rasulullah
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam!

Allahu Akbar 3x Wallilahilhamd
Jama'ah Shalat Idul Adha
Rahimakumullah

Kita semua nyaris menyaksikan
setiap hari di sudut-sudut jalan
raya,khususnya di kota-kota besar
bagaimana anak-anak kita
dieksploitasi dan diperalat menjadi
anak jalanan, mengemis dan
meminta-minta sambil mengisap
lem dari balik bajunya yang lusuh
dan kotor.
Saya kira kita juga tahu hasil-hasil
survey mutakhir yang menunjukkan
bagaimana jumlah ABG yang hamil
di luar nikah terus meningkat dalam
jumlah yang sangat
memprihatinkan. Dan itu semua
barulah segelintir masalah dan
problem anak-anak kita di masa kini
Harus kita akui dengan jujur bahwa
salah satu penyebab utama
terjadinya ini semua adalah
orangtua itu sendiri. Tidak sedikit
Orangtua yang terjebak dalam dua
sikap ekstrem yang saling bertolak
belakang : sikap yang memanjakan
terlalu berlebihan dan sikap
pengabaian yang menelantarkan
anak-anak.
Ada orangtua yang menganggap
bahwa kasih sayang kepada anak
harus ditunjukkan dengan
pemberian dan pemenuhan segala
keinginannya. Bahkan ada juga
orangtua yang memanjakan anak
dengan segala fasilitas untuk
mengangkat gengsinya sendiri
sebagai orangtua!
Pada sisi yang lain, tidak sedikit
orangtua yang tidak peduli dengan
anak-anaknya. Atau menunjukkan
kepedulian dengan melakukan
kekerasan demi kekerasan kepada
anak.
Karena itu, di hari yang penuh
berkah ini, marilah kita berhenti
sejenak, membuka hati untuk
sejenak belajar dari ayahanda para
nabi dan rasul, Nabiyullah Ibrahim
‘alaihissalam. Belajar tentang
betapa pentingnya nilai keluarga
kita, tentang betapa pentingnya nilai
seorang anak bagi orangtuanya di
dunia dan akhirat.

Allahu Akbar 3x Wallilahilhamd
Jama'ah Shalat Idul Adha
Rahimakumullah

Pelajaran pertama dari kisah
Ibrahim ‘alaihissalam adalah bahwa
untuk mendapatkan anak yang
shaleh, maka orangtua terlebih
dahulu berusaha menjadi orang
yang shaleh. Karena siap menjadi
orangtua artinya siap menjadi
teladan untuk keluarga, bukan
sekedar memberi makan dan
mencukupi kebutuhan anak.
Keberhasilan Nabi Ibrahim
‘alaihissalam mendapatkan karunia
anak shaleh seperti Isma’il
‘alaihissalam adalah karena beliau
sendiri berhasil mendidik dan
membentuk dirinya menjadi seorang
hamba yang shaleh. Allah Azza wa
Jalla menegaskan:

ﻗَﺪْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃُﺳْﻮَﺓٌ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻓِﻲ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣَﻌَﻪُ
“Sungguh telah ada untuk kalian
teladan yang baik dalam diri
Ibrahim dan orang-orang yang
bersamanya.” (al-Mumtahanah: 4)
Pujian Allah Azza wa Jalla untuk
Ibrahim ‘alaihissalam ini tentu saja
didapatkannya setelah ia berusaha
dan berusaha menjadi sosok pribadi
yang dicintai oleh Allah Azza wa
Jalla.

Pelajaran kedua dari Nabi Ibrahim
‘alaihissalam adalah jika ingin
memiliki anak yang shaleh, maka
bersungguh-sungguhlah meminta
dan mencita-citakannya dari Allah
Azza wa Jalla. Allah Ta’ala
mengabadikan doa-doa Nabi
Ibrahim ‘alaihissalam tentang itu di
dalam al-Qur’an:

ﺭَﺏِّ ﻫَﺐْ ﻟِﻲ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴﻦَ
“Tuhanku, karuniakanlah untukku
(seorang anak) yang termasuk
orang-orang shaleh.” (al-Shaffat:
100)

ﺭَﺏِّ ﺍﺟْﻌَﻠْﻨِﻰ ﻣُﻘِﻴﻢَ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮٰﺓِ ﻭَﻣِﻦ ﺫُﺭِّﻳَّﺘِﻰ
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻭَﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﺩُﻋَﺂﺀِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang
yang menegakkan shalat, juga dari
keturunanku. Ya Tuhan kami,
kabulkanlah doaku.” (Ibrahim: 40)
Mungkin banyak di antara kita yang
sekedar “mau” memiliki anak yang
shaleh. Tapi siapa di antara kita
yang sungguh-sungguh berdoa
memintanya kepada Allah dengan
kelopak mata yang berderai air
mata? Siapa di antara kita yang
secara konsisten menyelipkan doa-
doa terbaiknya untuk keluarga dan
anak-anaknya?

Jika kita memang sungguh-
sungguh bercita-cita mendapatkan
anak shaleh, maka kita harus
berpikir dan berusaha sungguh-
sungguh pula mencari jalannya,
sama bahkan lebih dari saat kita
bercita-cita ingin mempunyai
penghasilan yang besar, rumah
tinggal impian dan kendaraan
idaman kita. Berikut ini beberapa
hal yang sungguh-sungguh harus
kita jalankan untuk mewujudkan
impian “anak shaleh” tersebut:

Pertama, konsisten mencari rezki
yang halal untuk keluarga
Dalam pandangan Islam, apa yang
dikonsumsi oleh tubuh manusia
akan berpengaruh terhadap
perilakunya. Karena itu, Islam
mewajibkan kepada setiap orangtua
untuk memberikan hanya makanan
halal yang diperoleh melalui harta
yang halal kepada anak-anak
mereka. Bahkan nafkah yang halal
untuk keluarga akan dinilai sebagai
sedekah. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻧْﻔَﻖَ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻫْﻠِﻪِ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻪُ
ﺻَﺪَﻗَﺔً
“Sesungguhnya seorang muslim itu
jika ia memberi nafkah kepada
keluarganya, maka itu akan menjadi
sedekah untuknya.” (HR. Ibnu
Hibban dan dishahihkan oleh al-
Albani)

Usaha memberikan nafkah yang
halal tentu saja menjadi tantangan
tersendiri bagi orangtua. Dan untuk
itu, kita harus selalu mengingat
peringatan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tentang tantangan
tersebut. Beliau bersabda:

ﻳَﺄْﺗِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺯَﻣَﺎﻥٌ ﻻَ ﻳُﺒَﺎﻟِﻲ ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ ﻣَﺎ
ﺃَﺧَﺬَ ﻣِﻨْﻪُ ﺃَﻣِﻦَ ﺍﻟْﺤَﻼَﻝِ ﺃَﻡْ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺤَﺮَﺍﻡِ
“Akan datang kepada manusia
suatu zaman di mana seseorang
tidak lagi peduli apa yang ia
kumpulkan; apakah dari yang halal
atau dari yang haram?” (HR. al-
Bukhari)

Apakah kita termasuk yang
disebutkan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam hadits ini?
Orang yang tidak peduli dari mana
mengais dan membawa pulang
nafkah untuk keluarga; apakah itu
dari hasil suap, korupsi dan
manipulasi seperti yang sekarang
ini sedang menjadi trend sebagian
pejabat di negeri ini?! Semoga saja
tidak, karena nafkah yang tidak
halal yang tumbuh menjadi daging
dalam tubuh. Dan Rasulullah telah
berpesan:

ﻟَﺎ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻟَﺤْﻢٌ ﻧَﺒَﺖَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴُّﺤْﺖِ،
ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﺃَﻭْﻟَﻰ ﺑِﻪِ
“Tidak akan masuk surga daging
tumbuh dari harta haram, karena
neraka lebih pantas untuknya.”(HR.
al-Tirmidzi dengan sanad yang
shahih)

Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha
illaLlahu Allahu akbar
walillahilhamd…
Kaum muslimin yang dimuliakan
Allah!

Yang kedua, memberikan kasih
sayang kepada anak tapi tidak
memanjakannya
Pada hari ini, seiring dengan
perkembangan teknologi yang
nyaris tak terbendung, kita sudah
tidak aneh lagi melihat anak-anak
yang dibekali oleh para orangtua
dengan peralatan-peralatan
komunikasi yang bisa apa saja,
termasuk mengakses tayangan-
tayangan pornografi.
Di samping dampak lain seperti
kecanduan game dan semacamnya
yang semakin merenggangkan
hubungan komunikasi antara anak
dan orangtua. Ini adalah satu
contoh kasus di mana mungkin saja
kita menganggap itu sebagai bukti
kasih sayang kita kepada mereka.
Namun marilah memikirkan dengan
jernih bahwa bukti cinta dan sayang
kita yang sesungguhnya kepada
mereka adalah dengan berusaha
menyelamatkan mereka dari api
neraka. Allah Ta’alaberfirman:

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ
ﻧَﺎﺭًﺍ ﻭَﻗُﻮﺩُﻫَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﺍﻟْﺤِﺠَﺎﺭَﺓُ
“Wahai orang-orang yang beriman!
Jagalah diri dan keluarga kalian
dari api nerakan yang bahan
bakarnya adalah manusia dan
batu” (al-Tahrim: 6)

Allahu Akbar 3x Wallilahilhamd
Jama'ah Shalat Idul Adha
Rahimakumullah

Selanjutnya yang ketiga adalah
terus belajar dan belajar menjadi
orangtua yang shaleh dan cakap
Apakah kita sudah mengetahui
semua panduan dan petunjuk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam mendidik anak?
Apakah kita sudah memahami
bagaimana menghadapi karakter
anak kita yang berbeda-beda itu?
Kita tidak dilarang mempelajari
konsep pendidikan anak dari siapa
saja, tapi selalu ingat bahwa konsep
pendidikan dan pembinaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah yang terbaik dan
yang wajib untuk kita jalankan.
Tentu saja kita tidak lupa untuk
meneladani jejak para sahabat Nabi
dan Ahlul bait beliau secara benar,
dan tidak berlebih-lebihan.

Cobalah kita renungkan betapa
banyaknya hal yang harus kita
pelajari sebagai orangtua.
Karenanya sesibuk apapun urusan
dunia kita, kita harus menyediakan
waktu untuk belajar menjadi
orangtua yang shaleh dan cakap.
Itulah harga yang harus kita bayar
untuk menyelamatkan keluarga kita
dari kobaran api neraka yang
membara.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam ini:

ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎﺕَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥُ ﺍﻧْﻘَﻄَﻊَ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻤَﻠُﻪُ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ
ﺛَﻠَﺎﺛَﺔِ ﺃَﺷْﻴَﺎﺀَ : ﻣِﻦْ ﺻَﺪَﻗَﺔٍ ﺟَﺎﺭِﻳَﺔٍ، ﺃَﻭْ ﻋِﻠْﻢٍ
ﻳُﻨْﺘَﻔَﻊُ ﺑِﻪِ، ﺃَﻭْ ﻭَﻟَﺪٍ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﻟَﻪُ
“Apabila seorang insan meninggal
dunia, akan terputuslah seluruh
amalnya kecuali dari 3 hal: dari
sedekah jariyah, atau dari ilmu yang
bermanfaat, atau anak shaleh yang
berdoa untuknya.”(HR. Abu Dawud
dan dishahihkan oleh al-Albani)

Melalui hadits ini, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengisyaratkan bahwa anak yang
shaleh adalah investasi yang tak
ternilai harganya. Anak yang shaleh
adalah pelita yang tak padam meski
kita telah terkubur dalam liang
lahat. Anak yang shaleh adalah
sumber pahala yang tak putus
meski tubuh kita telah hancur
berkalang tanah.
Sebaliknya, anak-anak yang tidak
shaleh kelak akan menjadi sumber
bencana bagi kehidupan kita para
orangtua di akhirat.

Allahu Akbar 3x Wallilahilhamd
Jama'ah Shalat Idul Adha
Rahimakumullah

Di penghujung khutbah ini, marilah
sejenak kita menundukkan jiwa dan
hati untuk menyampaikan doa-doa
kita kepada Sang Maha mendengar,
Allah Azza wa Jalla. Semoga doa-
doa itu terhantarkan ke sisi Allah
Ta’ala bersama dengan ibadah
kurban yang kita tunaikan hari ini.

ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠﻪ ُﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻰ ﺍْﻟﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍْﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ
ﻭَﻧَﻔَﻌَﻨِﻲْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﺎْﻵﻳَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِﺍﻟْﺤَﻜِﻴْﻢِ
ﻭَﺗَﻘَﺒَّﻞَ ﻣِﻨِّﻲْ ﻭَﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺗِﻼَﻭَﺗَﻪ ﺇِﻧَّﻪ ﻫُﻮَﺍﻟﺴَّﻤِﻴْﻊُ
ﺍْﻟﻌَﻠِﻴْﻢُ . ﻭَﻗُﻞْ ﺭَّﺏِّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻭَﺍﺭْﺣَﻢْ ﻭَﺍَﻧْﺖَ ﺃَﺭْﺣَﻢُ
ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦ

Oleh:
Muhammad faridsubarkahَ

KHUTBAH II

ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ 7
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻫَﺪﺍﻧَﺎ ﻟِﺪِﻳْﻦِ ﺍﻹِﺳْﻼَﻡِ ,
ﻭَﺍَﺭْﺳَﻞَ ﺳَﻴِّﺪَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟِﺴَﺎﺋِﺮِ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻭَﺍﻷُﻣَﻢِ , ﻭَﻫُﻮَ ﺳَﻴِّﺪُ
ﺍْﻷﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَﺧَﻴْﺮُ ﺍْﻟَﺒﺸَﺮِ ﻭَﺍْﻷﻧﺎَﻡِ .
ﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥْ ﻻ ﺍِﻟﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﺍْﻟﻤَﻠِﻚُ ﺍﻟْﺤَﻖُّ ﺍﻟْﻤُﺒِﻴْﻦُ
ﻭَﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ
ﺻَﺎﺩِﻕُ ﺍﻟْﻮَﻋْﺪِ ﺍْﻷَﻣِﻴْﻦِ . ﺍَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ .
ﻓَﻴَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ , ﺍُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺍِﻳَّﺎﻱَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ
ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﺍﻟْﻤُﺘَّﻘُﻮْﻥََ , ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ
ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺍِﻻَّ ﻭَﺍَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ . ﻓَﻘَﺪْ ﻗَﺎﻝَ
ﺗَﻌَﺎﻟﻰ ﻓِﻰ ﻛِﺘَﺎﺑِﻪِ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳْﻢِ : ﺍِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻶﺋِﻜَﺘَﻪُ
ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲّ ﻳَﺂ ﺃﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ
ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ . ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ
ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍَﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ
ﻛَﻤَﺎ ﺻَﻠَّﻴْﺖَ ﻋَﻠﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﺍِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍَﻝِ
ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﺍِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ
ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍَﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺎﺭَﻛْﺖَ ﻋَﻠَﻰ
ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﺍِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍَﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﺍِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ
ﻓِﻰ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ ﺍِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴْﺪٌ ﻣَﺠِﻴْﺪٌ , ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻨَﺎ
ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻳَﺎﺍَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ

Ya Allah, ya Tuhan kami, pada hari
ini kami berkumpul merayakan hari
yang Engkau agungkan, hari yang
sangat bersejarah dalam kehidupan
umat manusia, khususnya manusia
yang mengakui keberadaan dan
kemahabesaran-Mu. Oleh karena itu
ya Allah,
kami bermohon kepadamu,
kiranya senantiasa berkenan
melimpahkan rahmat dan kasih
sayang kepada kami sehingga kami
mampu menjalankan semua yang
engkau perintahkan dan
meninggalkan semua larangan-Mu.

Ya Allah, ya Tuhan kami, Tuhan
yang senantiasa mendengarkan
semua pengaduan hambanya,
anugrahilah kami rezeki yang mulia
serta hati yang ikhlas untuk
senantiasa rela berkorban demi
memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah,
anugrahkan pula kepada kami hati
yang pandai bersyukur, sehingga
kami dapat mensyukuri segala
nikmat yang telah Engkau berikan
kepada kami. Kami bermohon pula,
kiranya Engkau memberikan
kesabaran dan ketabahan dalam
menghadapi cobaan-cobaan dunia
seperti berbagai krisis yang sedang
dihadapi oleh bangsa Indonesia
sekarang ini, dan hanya bantuan-
Mulah yang senantiasa kami
harapkan untuk mengatasinya.

Ya Allah ya Tuhan kami,
limpahkanlah rezeki yang Engkau
berkati dan jadikanlah rezeki itu
sebagai alat untuk memperkokoh
silaturahmi di antara kami, dan
bukan menjadi bala’ atau ssumber
bencana atas kami.

Ya Allah, ya gaffâr ya Rahman, ya
Rahim, ampunilah dosa dan
kesalahan kami, ampunilah segala
dosa dan kesalahan ayah dan ibu
kami, sayangilah mereka
sebagaimana mereka menyayangai
dan mendidik kami sewaktu kecil.

Ya Allah, ya Mujibassailin,
perkenankanlah semua do’a kami.

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻟِﺈِﺧْﻮَﺍﻧِﻨَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺳَﺒَﻘُﻮْﻧَﺎ
ﺑِﺎﻟْﺈِﻳْﻤَﺎﻥِ، ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠْﻌَﻞْ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻨَﺎ ﻏِﻼًّ ﻟِﻠَّﺬِﻳْﻦَ
ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺭَﺅُﻭْﻑٌ ﺭَﺣِﻴْﻢٌ
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻰ ﺍْﻵﺧِﺮَﺓِ
ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺭَﺏِّ
ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ
( ﻋِﺒَﺎﺩَﺍﻟﻠﻪِ ‏) ﺍِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄﻣُﺮُ ﺑِﺎْﻟﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍْﻻِﺣْﺴَﺎﻥِ
ﻭَﺍِﻳْﺘﺂﺀِ ﺫِﺍْﻟﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻔَﺨْﺸَﺂﺀِ
ﻭَﺍْﻟﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍْﻟﺒَﻐْﻲِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭْﻥَ
‏( ﻭَﻟَﺬِﻛـــْـﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍَﻛـــْﺒَﺮ

Label:

0 Ulasan:

Catat Ulasan

Langgan Catat Ulasan [Atom]

<< Laman utama