Sabtu, 12 September 2015

MENJADI ORANG FAQIR

Khutbah 1
oleh:
MUHAMMAD SAAT PANDAK

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ
ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ
ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ
ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ
ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ
ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﺒِﻴِّﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ
ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ
ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ . ﻓَﻴَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ
ﺍﻟﻠﻪِ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ: ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ
ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ
ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ .

Hadirin sekalian rahimakumullah

Allah swt berfirman:

ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﺍﻟﻐَﻨِﻲُّ ﻭَﺍَﻧْﺘُﻢُ ﺍْﻟﻔُﻘَﺮَﺍﺀُ ‏(ﻣﺤﻤﺪ :
38 ‏)
“Dan Allah maha kaya dan kalian
adalah orang-orang
faqir”(Muhammad: 38)

Ketika disebut kata faqir
mungkin yang terdetak dalam
pikiran kita adalah orang yang
tidak punya harta banyak, orang
yang hidupnya sengsara dan
selalu menggantungkan hidupnya
kepada orang lain.
Akan tetapi sebetulnya ada
makna lain!! bukan faqir yang
menjadi asumsi orang-orang.
yaitu faqir harta. Faqir yang
dimaksud adalah faqir ilallah ,
faqir yang mempunyai arti bahwa
dalam kondisi apapun kita
merasa sangat membutuhkan
Allah swt.
kita melatih hati kita untuk
selalu merasa faqir kepada Allah
meskipun kita kecukupan, merasa
tidak bisa hidup dimuka bumi ini
tanpa bantuan dariNya, merasa
bahwa Dia adalah An-
nafii’ (pemberi manfaat) yang
selalu kita harapkan kehadiranya
disisi kita.
Dalam sebuah hadist Rasulullah
menyebut dirinya orang yang
faqir
Beliau adalah orang yang
diberikan kelebiahan oleh Allah
swt. dianugrahi kepandaian,
kecerdasan, kekuatan dan lain
sebagainya. Akan tetapi beliau
adalah sayyidul fuqara’ pemimpin
orang-orang faqir, dan selalu
merasa faqir dihadapan Allah
swt. Coba kita simak isi doa
beliau,

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧَّﻚَ ﺗَﺮَﻯ ﻣَﻜَﺎﻧِﻲ ﻭَ ﺗَﺴْﻤَﻊْ ﻛَﻠَﺎﻣِﻲ
ﻭَ ﻟَﺎ ﻳَﺨْﻔِﻲ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺷَﻲْﺀٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِﻱ , ﺃَﻧَﺎ
ﺍْﻟﺒَﺎﺋِﺲُ ﺍﻟﻔَﻘِﻴْﺮُ , ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﺴْﻐِﻴْﺲُ
ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﺠِﻴْﺮُ , ﺍﻟﻮَﺟَﻞُ ﺍﻟﻤُﺸْﻔِﻖُ , ﺍﻟﻤُﻘِﺮُّ
ﺍﻟُﻤﻌْﺘَﺮَﻑُ ﺑِﺬَﻧْﺒِﻪِ , ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣَﺴْﺄَﻟَﺔَ
ﺍْﻟﻤِﺴْﻜِﻴْﻦِ , ﻭَﺃَﺑْﺘَﻬِﻞْ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﺇِﺑْﺘِﻬَﺎﻝَ ﺍﻟﻤُﺬْﻧِﺐِ
ﺍﻟﺬَّﻟِﻴْﻞِ , ﻭَ ﺃَﺩْﻋُﻮْﻙَ ﺩُﻋَﺎﺀَ ﺍﻟﺨَﺎﺋِﻒِ
ﺍﻟﻀَّﺮِﻳْﺮِ , ﺩُﻋَﺎﺀُ ﻣَﻦْ ﺧَﻀَﻌَﺖْ ﻟَﻚَ ﺭُﻗْﺒَﺘِﻪِ ,
ﻭَﺫَﻝَّ ﻟَﻚَ ﺟَﺴَﺪُﻩُ , ﻭَﺭَﻏَﻢَ ﻟَﻚَ ﺃَﻧَﻔْﻪَُ,
ﻓَﺎﺿَﺖَ ﻟَﻚَ ﻋَﻴْﻨَﺎﻩُ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻟَﺎ ﺗَﺠْﻌَﻠْﻨِﻲ
ﺑِﺪُﻋَﺎﺋِﻚَ ﺳَﻘِﻴًﺎ , ﻭَ ﻛُﻦْ ﺑِﻲ ﺭَﺅُﻭْﻓًﺎ ﺭَﺣِﻴْﻤًﺎ
, ﻳَﺎ ﺧَﻴْﺮَ ﺍْﻟﻤَﺴْﺆُﻟِﻴْﻦَ ﻭَﻳَﺎ ﺧَﻴْﺮَ ﺍْﻟﻤُﻌْﻄِﻴْﻦَ
ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍْﻟﻌَﺎﻟﻤَﻴْﻦَ.

“ Ya Allah, sesungguhnya, Engkau
melihat tempatku, mendengarkan
ucapakanku, dan tiada sesuatu
yang tersembunyi dariMu. Aku
yang miskin dan faqir. Aku yang
memohon pertolongan dan
perlindunganmu. Aku yang selalu
ketakutan dan khawatir. Aku yang
mengakui segala dosa-dosa. Aku
meminta kepadaMu, sebagaimana
permintaan orang miskin. Aku
memohon sepenuh hati kepadaMu,
sebagaimana orang yang berdosa
penuh kehinaan memohon. Aku
berdo’a kepadaMu sebagaimana
doa orang yang ketakutan dan
buta hati, seperti do,a-do,a orang-
orang yang bersimpuh
dihadapanMu, menghinakan
jasadnya didepanMu, bersujud
dihadapanMu,dan mengalirkan
airmata untukMu. Ya Allah dengan
doaku ini, jangankan Engkau
menjadikanku orang yang celaka.
Berikanlah kasih sayangMu
kepadaku, wahai Engkau zat yang
maha penanggung, wahai zat yang
maha memberi, wahai Engkau
tuhan semesta alam.

Jama’ah shalat jum’at yang
dirahmati Allah

Orang yang menghadap
Allah denga kefakiran. Tidak
merasa dirinya punya kedudukan,
tidak merasa dirinya berpangkat,
tidak merasa dirinya mempunyai
harta yang banyak, dia membawa
hati yang faqir, membawa
kesedihan, kesengsaraan, rasa
takut , khawatir dan kemudian
bermunajat kepadaNya,

Ya Allah.....Tiada yang aku miliki
selain kefakiran sebagai
perantaraku.
Dengan rasa kekurangan, aku
dekatkan diriku kepadaMu.
Tiada apa yang aku miliki selain
ketukan di pintu rahmatMu
sebagai usahaku.
Jika kefaqiranku telah terhalang
dari kemurahanMu yang tak
terhingga.
Kepada siapa lagi aku harus
memanggil, bermunajat menyebut
namaNya?
Maka semua itu adalah
dagangan kita yang sangat
berharga. yang akan dibeli oleh
Allah dengan dibukakan
pintunya, diberikan rahmat dan
ridhanya. Seperti yang dikatakan
oleh Ibnu Qayyim, “ pintu
terdekat yang dapat dimasuki
seorang hamba untuk menjumpai
Allah swt. adalah pintu
kemiskinan”

Kaum muslimin
Rahimakumullah

Ciri-ciri bentuk kefaqiran
seorang muslim kepada Allah ada
dua

1.Selalu mengadukan kebutuhan
dan keluhanya kepada Allah
sebelum mengeluh kepada
manusia.
Seorang yang faqir kepada
Allah maka dia akan selalu
meminta kepadaNya. Dengan
penuh keyakinan bahwa Dia
akan memenuhi kebutuhanya
dengan jalan diluar jangkauan
akal manusia. Ketika seseorang
mengalami kekurangan materiil,
seperti harta, makanan, pakaian
dan lain sebagainya maka dia
akan meminta langsung kepada
Allah untuk mencukupinya
sebelum dia meminta pertolongan
kepada manusia. Dan orang yang
faqir kepada Allah ia tidak mudah
meminta kepada manusia kecuali
berada dalam kondisi yang
sangat terpaksa.
Itulah wasiat seorang
sahabat Zubair bin Awam kepada
putranya “wahai anakku! Ketika
kamu merasa lemah tidak mampu
untuk melakukan suatu hal,
memohonlah pertolongan kepada
Allah swt.
Itulah juga yang
dinasehatkan Bisyri bin Haris
kepada seorang pengemis ketika
ia melihatnya sedang meminta-
minta kepada orang kaya,
Apakah engkau tidak malu
meminta-minta urusan dunia
kepada orang yang juga memburu
urusan dunia? Mintalah kepada
dzat yang menguasainya”

2. Selalu bertawakal diri kepada
Allah
Seorang yang faqir kepada
Allah akan membebaskan hati
dari segala ketergantungan
kepada selain Allah dan
menyerahkan segala sesuatu
kepadanya.
ibarat berserahdirinya
mayat kepada yang
mengurusinya. Membolak-
balikkan badanya ketika
memandikan, mengkafani,
menshalati, mengangangkut
jenazahnya keliang kubur, betul-
betul orang yang meninggal tadi
menyerahkan semua urusanya
kepada yang mengurusinya.
Seseorang yang fakir dia
berserah diri kepada Allah dan
seakan-akan berkata,
Wahai Tuhanku.. perlakukan
diriku sesuai kemauanMU. Aku
sudah menyerahkan diriku
kepadaMU, dan ridha dengan apa
yang Engkau lakukan terhadap diri
ini. Karena saya berserah diri dan
yakin bahwa Engkau tidak akan
menghendaki kejelekan bagiku.
Orang yang faqir bukan
berarti yang hanya memohon dan
meminta secara pasrah saja, akan
tetapi diimbangi dengan usaha
sebagaimana tawakal yang benar.
Seperti perkataan Rasul kepada
Seorang badui membiarkan
ontanya tidak diikat karena
menurut dia itulah cerminan dari
sikap tawakal. Rasulpun
menegurnya :

ﺇِﻋْﻘِﻠْﻬَﺎ ﻭَﺗَﻮَﻛَّﻞْ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﻴﺬﻱ ﻭﺇﺑﻦ
ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻭ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ‏)
“Ikat dia dan
bertawakallah”(HR.Tirmidzi, Ibnu
Huzaimah, dan Thabrani)
Tindakan yang betul adalah
mengikat untanya. Karena itu
bentuk dari usaha atau ihtiyar
sementara hatinya menyerahkan
kepada penjagaan Allah swt.

َﻗُﻮْﻝُ ﻗَﻮْﻟِﻲْ ﻫَﺬَﺍ ﻭَﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠﻪَ
ﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻟِﺴَﺎﺋِﺮِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ، ﺇِﻧَّﻪُ
ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮْﺭُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢُ

Label:

0 Ulasan:

Catat Ulasan

Langgan Catat Ulasan [Atom]

<< Laman utama