Jumaat, 25 Mac 2016

PENTINGNYA MELURUSKAN SHAF

KHOTBAH PERTAMA
ﺇِﻥّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ِﻟﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩُ ﻭَﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﺳَﻴّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥّ ﻣُﺤَﻤّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ
ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻠِّﻰ ﻋَﻠﻰَ ﻣُﺤَﻤَّﺪ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤـْﺒِﻪِ ﺍَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ .
ﺍَﻳُّﻬَﺎﺍﻟْﺤَﺎﺿِﺮُﻭﻥَ ﺭَﺣِﻤَﻜُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ .
ﻳَﺎﺃَﻳّﻬَﺎ ﺍﻟّﺬَﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺍﺗّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦّ ﺇِﻻّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan limpahan kenikmatan yang tidak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita; kenikmatan yang tidak mungkin bagi kita untuk menghitung-hitungnya; Kita bersyukur atas segala Karunia-Nya terutama nikmat Iman, Nikmat Islam, nikmat Rezeki dan Kesehatan

Sholawat serta salam semoga Allah curahkan selalu kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW., kepada keluarga dan sahabatnya serta kepada kita dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman., Amin Ya Robbal Alamin.

Jamaah sekalian Rohimakumullah

Shalat berjamaah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Sebagaimana sabdanya,

“Shalat berjamaah lebih afdhal dari shalat sendirian dua puluh derajat”. Ketika shalat berjamaah, meluruskan dan merapatkan shaf (barisan) sangat diperintahkan, sebagaimana di dalam sabda Nabi Saw. Artinya, “Luruskan shafmu, karena sesungguhnya meluruskan shaf itu merupakan bagian dari kesempurnaan shalat”. (Muttafaq ‘Alaih).
.
Pentingnya Meluruskan Shaf & Ancaman Keras bagi yang Tidak Meluruskannya
Hadits di atas berkaitan dengan perintah pelaksanaan shalat ratakan / luruskan barisan, jangan ada cela di tengah barisan dan rapatkan barisan.
Ini hal yang berkaitan dengan shalat yang harus diperhatikan dengan serius yang tidak boleh diremehkan karena shalat harus lurus dan rapatnya shaf (barisan dalam shalat).
Mengapa demikian? Karena ancamannya pun tidak sembarangan, yakni ancaman bagi yang tidak meluruskan shaf.
Dijelaskan di dalam hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhariy dan Al-Imam Muslim dari shahabat Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir, beliau berkata, aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda,

ﻟَﺘُﺴَﻮُّﻥَّ ﺳُﻔُﻮْﻓَﻜُﻢْ ﺃَﻭْ ﻟَﻴُﺨَﺎﻟِﻔَﻦَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑَﻴْﻦَ ﻭُﺟُﻮْﻫِﻜُﻢ
ْ
“Benar-benar kalian luruskan shaf-shaf kalian atau (kalau tidak), maka sungguh Allah akan memalingkan antar wajah-wajah kalian (menjadikan wajah-wajah kalian berselisih).” (HR. Al-Bukhariy no.717 dan Muslim 436))

Dalam satu riwayat milik Al-Imam Muslim disebutkan,

ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻳُﺴَﻮِّﻱ ﺻُﻔُﻮْﻓَﻨَﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﻛَﺄَ ﻧَّﻤَﺎ ﻳُﺴَﻮِّﻱ ﺑِﻬَﺎ ﺍﻟﻘِﺪَﺍﺡَ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺃَﻧَّﺎ ﻗَﺪْ ﻋَﻘَﻠْﻨَﺎ ﻋَﻨْﻪُ ﺛُﻢَّ ﺧَﺮَﺝَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻓَﻘَﺎﻡَ ﺣَﺘَّﻰ ﻛَﺎﺩَ ﺃَﻥْ ﻳُﻜَﺒِّﺮَ ﻓَﺮَﺃَﻯ ﺭَﺟُﻼً ﺑَﺎﺩِﻳًﺎ ﺻَﺪْﺭُﻩُ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻟَﺘُﺴَﻮُّﻥَّ ﺳُﻔُﻮْﻓَﻜُﻢْ ﺃَﻭْ ﻟَﻴُﺨَﺎ ﻟِﻔَﻦَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑَﻴْﻦَ ﻭُﺟُﻮْﻫِﻜُﻢ
ْ
“ Bahwasanya Rasulullah biasa meluruskan shaf-shaf kami seakan-akan beliau sedang meluruskan anak panah sehingga apabila beliau melihat bahwasanya kami telah memahami hal itu, yakni wajibnya meluruskan shaf (maka beliaupun memulai shalatnya,

Dikisahkan pada suatu hari beliau Saw. akan mengimami shalat, lalu berdiri dan hampir-hampir beliau bertakbir untuk shalat, tiba-tiba beliau melihat seseorang yang menonjol sedikit dadanya, maka beliaupun bersabda, “Wahai hamba-hamba Allah, benar-benar kalian luruskan shaf-shaf kalian atau (kalau tidak) maka Allah sungguh akan memalingkan antar wajah-wajah kalian.”
Di dalam hadits di atas, Rasulullah Saw. sangat menekankan agar meluruskan shaf di dalam shalat dengan sabdanya, “Benar-benar kalian luruskan shaf-shaf kalian atau (kalau tidak), maka sungguh Allah akan palingkan antar wajah-wajah kalian.”
Makna Berpaling/Berselisihnya Wajah
Para ulama berbeda pendapat tentang makna “berpalingnya atau berselisihnya wajah”.

Sebagian ulama berpendapat, bahwasanya maknanya adalah sungguh Allah Swt. akan memalingkan antar wajah-wajah mereka dengan memalingkan sesuatu yang dapat dirasakan panca indera, yaitu dengan memutar leher, sehingga wajahnya berada dibelakangnya, dan Allah Swt. Maha Mampu atas segala sesuatu.
Dialah Allah ‘Azza Wa Jalla yang telah menjadikan sebagian keturunan Nabi Adam (yaitu Bani Israil) menjadi kera, di mana Allah subhanahu wa ta’ala berkata kepada mereka: “Jadilah kalian kera yang hina” (Al-Baqarah:65) maka jadilah mereka kera.
Maka Allah SWT mampu untuk memutar leher manusia sehingga wajahnya berada di punggungnya, dan ini adalah siksaan yang dapat dirasakan panca indera.

Wajibnya Meluruskan Shaf
Bagaimanapun juga, di dalam hadits ini terdapat dalil akan wajibnya meluruskan shaf, dan bahwasanya wajib atas para makmum untuk meluruskan shaf-shaf mereka, dan kalau mereka tidak meluruskan shafnya, maka sungguh mereka telah
mempersiapkan diri-diri mereka untuk mendapatkan siksaan dari Allah SWT.
Sehingga atas imam-imam shalat agar memperhatikan shaf, apabila didapatkan padanya kebengkokan atau ada yang sedikit maju atau mundur, maka para imam tersebut harus memperingatkan mereka agar meluruskan shafnya.
Nabi Saw. pun kadang-kadang berjalan di antara shaf-shaf untuk meluruskannya dengan tangannya yang mulia dari shaf yang pertama sampai terakhirnya.
Ketika manusia semakin banyak di masa khilafah ‘Umar Ibnul Khaththab, ‘Umar pun memerintahkan seseorang untuk meluruskan shaf apabila telah dikumandangkan iqamah. Apabila orang yang ditugaskan tersebut telah datang dan mengatakan, “Shaf telah lurus” maka ‘Umar pun bertakbir untuk memulai shalat.
Demikian juga hal ini dilakukan oleh ‘Utsman bin ‘Affan, beliau menugaskan seseorang untuk meluruskan shaf-shaf manusia, maka apabila orang tersebut datang dan mengatakan, “Shaf telah lurus”, beliaupun bertakbir untuk memulai shalat. Semuanya ini menunjukkan atas perhatian yang tinggi dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Khulafa`ur Rasyidin dalam masalah meluruskan shaf.

Meluruskan barisan hukumnya sunat, bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa meluruskan barisan hukumnya wajib. Sebab, ketika Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam melihat dada seorang badui (agak maju dari barisan), Beliau bersabda :

ﻟﺘﺴﻮﻥ ﺻﻔﻮﻓﻜﻢ ﺃﻭ ﻟﻴﺨﺎﻟﻔﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻴﻦ ﻭﺟﻮﻫﻜﻢ

“Hendaklah kalian meluruskan barisan atau Allah akan memperselisihkan wajah-wajah kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

ﺃَﻗُﻮﻝُ ﻗَﻮْ ﻟِﻲ ﻫَﺬَﺍ ﻭَﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ِﻟﻲْ ﻭَ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮﺭُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢُ .

KHUTBAH KEDUA
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ , ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻟِﻲُّ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ , ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﺧَﺎﺗَﻢُ ﺍﻟْﺄَﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺻَﻠَّﻴْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺎﺭَﻛْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ ﺇِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴﺪٌ ﻣَﺠِﻴﺪٌ ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ
Shalat berjamaah merupakan cermin kesatuan umat Islam. Ketika melaksanakan shalat, visi dan misi mereka satu, yakni penghambaan total kepada Allah Swt. dan menggapai mardhotillah. Ketaatan kepada pemimpin pun tercermin dalam shalat berjamaah. Tidak peduli dari firqoh mana sang imam, komandonya tetap diikuti para makmum. Perbedaan firqoh, ormas, parpol, atau kepentingan duniawi, lebur dalam kesamaan visi dan misi beribadah kepada Allah Swt

Semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah Swt. untuk mau meneladani Rasulullah Saw seutuhnya disetiap amal ibadah, disetiap raka`at shalat kita, makmum senantiasa meluruskan shaf dan menutup celahnya (merapatkannya). Dan makmum baru bergerak apabila selesai aba-aba Allahu Akbar oleh imam, jangan sekali-kali mendahului imam dan tidak pula memperlambat suatu gerakan; alangkah indahnya kalau gerakan juga diselaraskan dengan gerakan sesama makmum yang disebelah, kita semua pada dasarnya tahu posisi kita, mungkin kaki-kaki kita bergeser disetiap raka`at sehingga barisan/shaf menjadi tidak lurus, jangan ragu untuk segera meluruskan, merapatkan sehingga nilai ibadah ada nilai plus.

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠﻰَ ﺍَﺷْﺮَﻑِ ﺍْﻷَ ﻧْﺒِﻴَﺂﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺀﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺍَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﺴْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻛُﻠِّﻪِ ﻋَﺎﺟِﻠِﻪِ ﻭَﺁﺟِﻠِﻪِ ﻣَﺎ ﻋَﻠِﻤْﻨَﺎ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻧَﻌْﻠَﻢْ ﻭَﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﻛُﻠِّﻪِ ﻋَﺎﺟِﻠِﻪِ ﻭَﺁﺟِﻠِﻪِ ﻣَﺎ ﻋَﻠِﻤْﻨَﺎ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻧَﻌْﻠَﻢ
ْ
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu segala kebaikan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan kami berlindung kepada-Mu dari semua keburukan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui.

ﺭَﺑَّﻨَﺎﺍﻏْﻔِﺮْﻟَﻨَﺎﺫُﻧُﻮْﺑَﻨَﺎﻭَﺍِﺳْﺮَﺍﻓَﻨَﺎﻓِﻰ ﺍَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻭَﺛَﺒِّﺖْ ﺍَﻗْﺪَﺍﻣَﻨَﺎﻭَﻧْﺼُﺮْﻧَﺎﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳْﻦَ
Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami, tetapkanlah Pendirian kami, tolong kami terhadap kaum kafir (Ali Imran 147)

ﺭَﺑَّﻨَﺎﻻَﺗُﺰِﻍْ ﻗُﻠُﻮْ ﺑَﻨَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺍِﺫْﻫَﺪَ ﻳْﺘَﻨَﺎ ﻭَﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻟَّﺪُ ﻧْﻚَ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﺍِﻧَّﻚَ ﺍَﻧْﺖَ ﺍﻟْﻮَﻫَّﺎﺏْ
Ya Allah Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi Rahmat.

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺍَﺯْﻭَﺍﺟِﻨَﺎ ﻭَﺫُﺭِّﻳَﺎ ﺗِﻨَﺎ ﻗُﺮَّﺓَ ﺍَﻋْﻴُﻦٍ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴْﻦَ ﺍِﻣَﺎﻣَﺎ
Ya Allah Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami suami/istri saling mencinta dan mengasih, serta jadikanlah keturunan yang menyenangkan dan jadikanlah mereka pemimpin bagi orang-orang yang taqwa.
ﺭَﺑَّﻨﺂَ ﺍَﺗِﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَّﻓِﻰ ﺍﻷَﺧِﺮَﺓِﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
Ya Allah Ya Tuhan kami, rahmatilah kami semua yang hadir disini dengan kehidupan yang bahagia sejak di dunia sampai di akherat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﻣِﻨَّﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴْﻊُ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴْﻢُ ﻭَﺗُﺐْ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﺘَّﻮَّﺍﺏُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢُ
ﻭَﺍَﺩْﺧِﻠْﻨَﺎ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣَﻊَ ﺍْﻷَﺑْﺮَﺍﺭِ ﻳَﺎﻋَﺰِﻳْﺰُ ﻳَﺎﻏَﻔَّﺎﺭُ ﻳَﺎﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ
Ya Allah Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Dan masukkanlah kami kedalam Syurga-Mu beserta orang-orang yang baik, Wahai Zat Yang Maha Mulia dan Maha Pengampun yang Mengurus alam seisinya.
ﻭَﺻَﻠﻰَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِ ﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺭَﺑِّﻚَ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌِﺰَّﺓِ ﻋَﻤَّﺎﻳَﺼِﻔُﻮْﻥَ ﻭَﺳَﻼَﻡٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ
ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ
AMIN YA ROBBAL ALAMIN.
ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ . ﺍِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُﺑِﺎﻟْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍﻹِﺣْﺴَﻦِ
ﻭَﺇِﻳْﺘَﺎ ﺉِ ﺫِﻯ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻰِ ,
ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﻥَ .
ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ ﻳَﺬْﻛُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺄَﻟُﻮْﻩُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻳُﻌْﻄِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮ

Label:

Sabtu, 5 Mac 2016

PANDUAN SOLAT SUNNAH GERHANA

Lafaz Niat Solat Sunat Gerhana Bulan

ﺃُﺻَﻠِّﻰ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟﺨُﺴُﻮﻑِ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴﻦِ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Ertinya : “ Sahaja aku solat sunat gerhana bulan dua rakaat kerana Allah Taala.”

Lafaz Niat Solat Sunat Gerhana Matahari

ﺃُﺻَﻠِّﻰ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﻜُﺴُﻮﻑِ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴﻦِ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Ertinya : “ Sahaja aku solat sunat gerhana matahari dua rakaat kerana Allah Taala.”

Cara & Bilangan Rakaat

Terdapat 3 cara melaksanakan solat sunat gerhana iaitu;

i.               Yang terlebih sempurna ialah dilakukan 2 rakaat dengan setiap rakaat 2 ruku’ dan 2 qiyam yang dipanjangkan bacaan surah dan tasbihnya pada kedua-dua rakaat (Kesimpulannya: jumlah ruku’, qiyam dan sujud adalah sebanyak 4 kali dalam dua rakaat solat sunat gerhana).  Ini adalah cara yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. bersama para sahabatnya dan melibatkan masa yang amat panjang.  Kadar panjang bacaan surah ialah surah al-Baqarah (286 ayat) dalam qiyam pertama, sirah Aali Imran (200 ayat) dalam qiyam kedua, surah al-Nisa’ (176 ayat) dalam qiyam ketiga, dan surah al-Ma’idah (120 ayat) dalam qiyam keempat).  Kadar panjang tasbih ialah sekadar bacaan 100 ayat dalam ruku’ dan sujud pertama, sekadar bacaan 90 ayat dalam ruku’ dan sujud kedua, sekadar bacaan 70 ayat dalam ruku’ dan sujud ketiga, dan sekadar bacaan 50 ayat dalam ruku’ dan sujud keempat.

ii.             Yang lebih sempurna dilakukan 2 rakaat dengan 2 kali ruku’ dan 2 kali qiyam, dengan tidak dipanjangkan bacaan pada kedua-dua rakaat.  Ini adalah cara yang sederhana dan tidak memakan masa yang lama.

iii.            Sekurang-kurangnya 2 rakaat seperti solat sunat biasa.  Ini adalah cara dan bilangan rakaat yang paling minimum dan melibatkan tempoh yang singkat.
Huraian Cara Kedua (Sederhana Panjang)
Berikut adalah huraian cara solat gerhana dalam tempoh yang sederhana iaitu sekitar 30-40 minit Turut dicadangkan bacaan surah-surah pilihan daripada juzuk ke-30 yang lebih dikenali di kalangan masyarakat kita dengan ’ayat-ayat lazim’.

(Rakaat Pertama)

1.         Takbiratul Ihram.
2.         Membaca doa iftitah.
3.         Membaca Isti’azah. ( ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺍﻟﺮَّﺟِﻴْﻢِ )
4.         Membaca surah al-Fatihah.
5.         Membaca surah dalam qiyam pertama.  Dicadangkan membaca surah surah al-Baqarah (ayat 1-25) atau surah al-A’laa (19 ayat).
6.         Ruku’ (pertama) dan membaca tasbih (100 kali tasbih).
7.         Iktidal dan qiyam kedua, membaca surah al-Fatihah dan surah.  Dicadangkan membaca surah al-Baqarah (ayat 26-48) atau surah al-Ghaasyiyah (26 ayat).
8.         Ruku’ (kedua) dengan membaca tasbih (90 kali tasbih).
9.         Iktidal.
10.        Sujud (pertama) dan membaca tasbih (100 kali tasbih).
11.        Duduk antara 2 sujud (sunat dipanjangkan tempohnya).
12.        Sujud (kedua) dan membaca tasbih (90 kali tasbih).
13.        Berdiri ke rakaat kedua.

(Rakaat Kedua)

1.         Qiyam ketiga dan membaca surah al-Fatihah.
2.         Membaca surah.  Dicadangkan membaca surah al-Baqarah (ayat 49-61) atau surah al-Syams (15 ayat).
3.         Ruku’ (ketiga) dan membaca tasbih (70 kali tasbih).
4.         Iktidal dan qiyam keempat, membaca surah al-Fatihah dan membaca surah.  Dicadangkan membaca surah al-Baqarah (ayat 62-74) atau surah al-Zalzalah (8 ayat).
5.         Ruku’ (keempat) dengan membaca tasbih (50 kali tasbih).
6.         Iktidal.
7.         Sujud (ketiga) dan membaca tasbih (70 kali tasbih).
8.         Duduk antara 2 sujud (sunat dipanjangkan tempohnya).
9.         Sujud (keempat) dan membaca tasbih (50 kali tasbih).
10.        Membaca tasyahhud akhir.
11.        Memberi salam & imam bangun menyampaikan dua khubah

Oleh: muhammad saat bin mahmud

Label:

Khutbah gerhana matahari

                 KHUTBAH GERHANA MATAHARI
               Oleh: Muhammd saat bin mahmud

ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻤَٰﻮَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﺍﻟﻈُّﻠُﻤَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﻨُّﻮﺭَ ﺛُﻢَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺑِﺮَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﻌْﺪِﻟُﻮﻥَ ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠﻰ ﻋَﺒْﺪِﻛَﻮَﺭَﺳُﻮْﻟِﻚَ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴْﻨَﺄَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ ﻓَﻴَﺂ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨُﻮْﻥَ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻱَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻃَﺎﻋَﺘِﻪِ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﺍﻟﻤُﺘَّﻘُﻮْﻥ
َ
Jamaah Rahimakumullah,

Marilah kita sama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa, yaitu istiqamah dalam mengerjakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan demikian, mudah-mudahan kita akan menjadi umat yang terbaik dan unggul serta mendapat keridhaan Allah SWT di dunia dan di akhirat.

Jamaah Rahimakumullah,

Allah berfirman dalam surah al-Imran ayat 190-191:

ﺇﻥَّ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَٰﻮَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﺍﺧْﺘِﻠَﺎﻑِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﻟَﺂﻳَﺎﺕٍ ﻟِﺄُﻭﻟِﻲ ﺍﻟْﺄَﻟْﺒَﺎﺏِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻗِﻴَﺎﻣًﺎ ﻭَﻗُﻌُﻮﺩًﺍ ﻭَﻋَﻠَﻰٰ ﺟُﻨُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﺘَﻔَﻜَّﺮُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَٰﻮَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖَ ﻫَٰﺬَﺍ ﺑَﺎﻃِﻠًﺎ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﻓَﻘِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎ
ِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS Ali Imran:190-191).

Hanya ulil albaab (orang-orang yang berfikir dengan iman) yang mau merenungi makna gerhana dan mengambil hikmahnya. Gerhana kadang tampak menakutkan. Secara perlahan matahari menjadi gelap sebagian, lalu selama beberapa saat matahari berada pada fase gelap total, dan kemudian secara perlahan kembali pada wujudnya yang cemerlang. Seolah matahari “dimakan” sesuatu yang luar biasa. Saat siang sinar matahari tiba-tiba gelap. Muncullah berbagai mitos di berbagai masyarakat. Sebagian masyarakat ada yang percaya dengan mitos bahwa saat gerhana matahari dimakan raksasa sehingga orang-orang memukul berbagai benda untuk mengusir raksasa itu. Dan itu dianggap berhasil ketika matahari kembali benderang.
Sebagian masyarakat percaya juga dengan mitos yang mengaitkan gerhana dengan pertanda buruk tertentu. Pada zaman Rasululah SAW, mitos itu pun terekam di dalam beberapa hadits. Saat putra Rasululah SAW, Ibrahim, wafat terjadi gerhana sebagian di wilayah Madinah. Orang-orang ada yang mengaitkan kematian Ibrahim dengan kejadian gerhana. Namun Rasulullah SAW membantahnya dan mengajarkan nilai-nilai tauhid untuk menyikapinya. Kalau pun ada ketakutan yang muncul, takutlah kepada Allah yang menciptakan gerhana, bukan takut kepada gerhananya atau mitos-mitos yang tak jelas logikanya.
Di dalam hadits Abû Burdah dari Abû Mûsâ Radhiyallâhu ‘anhu, dikisahkan peristiwa gerhana di Madinah:
“Ketika terjadi gerhana matahari, Nabi Saw. langsung berdiri terkejut dan merasa ketakutan kiamat akan datang. Beliau pergi ke masjid dan melakukan sholat yang panjang berdiri, ruku’, dan sujudnya. Setelah itu Nabi bersabda,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺁﻳَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠﻪ ﻻَ ﻳَﻨْﺨَﺴَﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ ﻭَﻻَ ﻟِﺤَﻴَﺎﺗِﻪِ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺎﺩْﻋُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻛَﺒّﺮُﻭْﺍ، ﻭَﺻَﻠُّﻮﺍ ، ﻭَﺗَﺼَﺪَّﻗُﻮْﺍ ……

“Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah tanda-tanda kebesaran Allah, di mana keduanya tidak akan terjadi gerhanadisebabkan karena kematian atau kelahiran seseorang. Apabila kalian melihat sesuatu dari gerhana, maka takutlah dan bersegeralah berdo’a kepada Allah memohon ampunan-Nya, bertakbirlah dan dirikanlah shalat dan bersedakahlah.” (Muttafaq ‘Alaihi)

Jamaah Rahimakumulah,

Ya, gerhana hanyalah salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. Dengan sains, kita bisa lebih banyak mempelajari ayat-ayat-Nya di alam ini. Gerhana memberi banyak bukti bahwa alam ini ada yang mengaturnya. Allah yang mengatur peredaran benda-benda langit sedemikian teraturnya sehingga keteraturan tersebut bisa diformulasikan untuk prakiraan. Allah berfirman:

ﻭَﺳَﺨَّﺮَ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺩَﺍﺋِﺒَﻴْﻦِ ۖ ﻭَﺳَﺨَّﺮَ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞَ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭ
َ
Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya) dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (QS Ibrahim:33)

Matahari dan Bulan beredar pada orbitnya masing-masing, bagaimana bisa menyebabkan gerhana? Pada awalnya orang-orang menganggap bumi diam, bulan dan matahari yang mengitari bumi dalam konsep geosentris. Kemudian berkembang pemahaman matahari yang diam sebagai pusat alam semesta, benda-benda langit yang mengitarinya, dalam konsep heliosentris. Bulan dan Matahari juga dianggap punya cahayanya masing-masing. Tetapi Al-Quran memberi isyarat, bahwa walau terlihat sama bercahaya, sesungguhnya bulan dan matahari berbeda sifat cahayanya dan gerakannya. Allah SWT berfirman:

ﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺟَﻌَﻞَ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﺿِﻴَﺎﺀً ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﻧُﻮﺭًﺍ ﻭَﻗَﺪَّﺭَﻩُ ﻣَﻨَﺎﺯِﻝَ ﻟِﺘَﻌْﻠَﻤُﻮﺍ ﻋَﺪَﺩَ ﺍﻟﺴِّﻨِﻴﻦَ ﻭَﺍﻟْﺤِﺴَﺎﺏَ ۚ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺫَٰﻟِﻚَ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ۚ ﻳُﻔَﺼِّﻞُ ﺍﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﻟِﻘَﻮْﻡٍ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥ
َ
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS Yunus:5).

Ayat ini bukan hanya mengungkapkan perbedaan sifat cahaya matahari dan bulan, tetapi juga perbedaan geraknya. Perbedaan orbitlah yang menyebabkan matahari tampak tidak berubah bentuknya, sedangkan bulan berubah-ubah bentuknya sebagai perwujudan perubahan tempat kedudukannya (manzilah-manzilah) dalam sistem bumi-bulan-matahari. Kini sains bisa mengungkapkan sifat gerak dan sumber cahaya bulan dan matahari.
Gerak harian matahari dan bulan, terbit di Timur dan terbenam di Barat, hanya merupakan gerak semu. Karena sesungguhnya bumilah yang bergerak. Bumi berputar pada porosnya sekali dalam sehari sehingga siang dan malam silih berganti dan benda-benda langit pun tampak terbit dan terbenam, seperti halnya matahari dan bulan. Sesungguhnya gerak yang terjadi bukan hanya bumi yang berputar pada porosnya, tetapi juga matahari dan bulan beredar pada orbitnya. Bulan mengorbit bumi, sementara bumi mengorbit matahari, dan matahari pun tidak diam, tetapi bergerak juga mengorbit pusat galaksi. Cahaya matahari berasal dari reaksi nuklir di intinya, sedangkan bulan berasal dari pantulan cahaya matahari. Efek gabungan sudut datang cahaya matahari dan sudut tampak dari permukaan bumi menyebabkan bulan tidak selalu tampak bulat, tetapi berubah-ubah dari bentuk sabit ke purnama yang bulat, dan kembali lagi ke sabit tipis seperti pelepah kering. Allah SWT berfirman,

ﻭَﺁﻳَﺔٌ ﻟَﻬُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞُ ﻧَﺴْﻠَﺦُ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭَ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻫُﻢْ ﻣُﻈْﻠِﻤُﻮﻥَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﺗَﺠْﺮِﻱ ﻟِﻤُﺴْﺘَﻘَﺮٍّ ﻟَﻬَﺎ ﺫَٰﻟِﻚَ ﺗَﻘْﺪِﻳﺮُ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰِ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴﻢِ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﻗَﺪَّﺭْﻧَﺎﻩُ ﻣَﻨَﺎﺯِﻝَ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻋَﺎﺩَ ﻛَﺎﻟْﻌُﺮْﺟُﻮﻥِ ﺍﻟْﻘَﺪِﻳﻢِ ﻟَﺎ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻳَﻨْﺒَﻐِﻲ ﻟَﻬَﺎ ﺃَﻥْ ﺗُﺪْﺭِﻙَ ﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞُ ﺳَﺎﺑِﻖُ ﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﻭَﻛُﻞٌّ ﻓِﻲ ﻓَﻠَﻚٍ ﻳَﺴْﺒَﺤُﻮﻥ
َ
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam, Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan. Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk pelepah yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang, dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS Yaasiin: 37-40).
Walau tampak matahari dan bulan berjalan pada jalur yang sama, tidak mungkin keduanya bertabrakan atau saling mendekat secara fisik, karena orbitnya memang berbeda. Perjumpaan bulan dan matahari saat gerhana matahari hanyalah ketampakkannya, ketika matahari tampak terhalang oleh bulan yang berada di antara matahari dan bumi. Dan pada saat gerhana bulan, bulan dan matahari berada pada posisi yang berseberangan sehingga cahaya matahari yang mestinya mengenai bulan, terhalang oleh bumi. Bulan purnama menjadi gelap karena bayangan bumi.

Jamaah Rahimakumulah,

Sains menjelaskan fenomena yang sesungguhnya. Sains menghilangkan mitos dan meneguhkan keyakinan akan kekuasaan Allah. Gerhana kita ambil hikmahnya, bahwa Allah menunjukkan kebesaran-Nya dan kekuasaan-Nya dengan fenomena itu. Keteraturan yang luar biasa yang Allah ciptakan memungkinkan manusia menghitung peredaran matahari untuk digunakan dalam perhitungan waktu dan digunakan untuk memprakirakan gerhana. Mari kita buktikan bahwa sains telah memprediksi gerhana pagi ini. Ketika kita menyaksikan kebenaran prakiraan sains, bukan kebanggaan intelektual yang kita tunjukkan melainkan ungkapan:

Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau (dari segala kekurangan), maka (ampunilah segala kesalahan penjelahan intelektual kami dan) peliharalah Kami dari siksa neraka.

ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ ﻭَﻧَﻔَﻌَﻨِﻲ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻵﻳَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟﺤَﻜِﻴْﻢِ ﻭَﺗَﻘَﺒَّﻞَ ﻣِﻨِّﻲ ﻭَﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺗِﻼﻭَﺗَﻪُ ﺇِﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴْﻊُ ﺍﻟﻌَﻠِﻴْﻢُ ﻭَﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢَ ﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻟِﺴَﺎﺋِﺮِ ﺍﻟُﻤْﺴِﻠِﻤْﻴﻦَ ﻭَﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭْﻩُ ﻓَﻴَﺎ ﻓَﻮْﺯَ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻐْﻔِﺮِﻳْﻦَ ﻭَﻳَﺎ ﻧَﺠَﺎﺓَ ﺍﻟﺘَّﺎﺋِﺒِﻴْﻦ

َ
Khutbah Kedua

ﺍﻟﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﺿِﻴَﺎﺀً ﻭَﺍﻟﻘَﻤَﺮَ ﻧُﻮْﺭًﺍ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠﻰ ﻋَﺒْﺪِﻙَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻚَ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴْﻨﺄَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ ﻓَﻴَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨُﻮْﻥَ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻱَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻃَﺎﻋَﺘِﻪِ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﺍﻟﻤُﺘَّﻘُﻮْﻥ
َ
Jamaah Rahimakumulah,

Allah SWT berfirman dalam surah al-Qiyamah ayat 6-12:

ﻳَﺴْﺄَﻝُ ﺃَﻳَّﺎﻥَ ﻳَﻮْﻣُﺎﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺑَﺮِﻕَ ﺍﻟْﺒَﺼَﺮُ ﻭَﺧَﺴَﻔَﺎﻟْﻘَﻤَﺮُ ﻭَﺟُﻤِﻌَﺎﻟﺸَّﻤْﺴُﻮَﺍﻟْﻘَﻤَﺮُ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥُ ﻳَﻮْﻣَﺌِﺬٍ ﺃَﻳْﻦَ ﺍﻟْﻤَﻔَﺮُّ ﻛَﻠَّﺎ ﻟَﺎ ﻭَﺯَﺭَ ﺇِﻟَﻰٰ ﺭَﺑِّﻚَ ﻳَﻮْﻣَﺌِﺬٍ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘَﺮّ
ُ
“Dia bertanya, “Kapankah hari kiamat itu?,” Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan bulan pun telah hilang cahayanya, lalu matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata, “Ke mana tempat lari?” tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhan-Mu tempat kembali pada hari itu.”
Setelah kita melaksanakan shalat gerhana dan merenungi hikmah di balik itu, marilah kita akhiri khutbah ini dengan mohon ampunan dan mohon kekuatan untuk menjejaki kehidupan kita selanjutnya.

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻼﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎﺍَّﻟﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺻَﻠُّﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺻَﻠَّﻴْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺎﺭَﻛْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ ﺇِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴْﺪٌ ﻣَﺠِﻴْﺪٌ
ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﺍﻷﺣْﻴَﺎﺀِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﻷﻣْﻮَﺍﺕِ ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ ﻭَﻗَﺎﺿِﻲَ ﺍﻟﺤَﺎﺟَﺎﺕِ ﻭَﺃَﻟِّﻒْ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻬِﻢْ ﻭَﺃَﺻْﻠِﺢْ ﺫَﺍﺕَ ﺑَﻴْﻨِﻬِﻢْ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﺪُﻭِّﻙَ ﻭَﻋَﺪُﻭِّﻫِﻢْ , ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﻻ ﺗُﺴَﻠِّﻂْ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻣَﻦْ ﻻﻳَﺨَﺎﻓُﻚَ ﻭَﻻ ﻳَﺮْﺣَﻤُﻨَﺎ , ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺃَﻋِﺰَّ ﺍﻹﺳْﻼﻡَ ﻭَﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺃَﺫِّﻝَّ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙَ ﻭَﺍﻟﻤُﺸْﺮِﻛِﻴْﻦَ ﻭَﺩَﻣِّﺮْ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْ ﻋِﺒَﺎﺩَﻙَ ﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻻﺗُﺰِﻍْ ﻗُﻠُﻮْﺑَﻨَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﺫْ ﻫَﺪَﻳْﺘَﻨَﺎ ﻭَﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻟَﺪُﻧْﻚَ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﻮَﻫَّﺎﺏ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ . ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُ ﺑِﺎﻟﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍﻹ ﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺍِﻳْﺘَﺂﺀِ ﺫِﻱْ ﺍﻟﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍﻟﺒَﻐْﻲِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭْﻥَ ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢَ ﻳَﺬْﻛُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺄَﻟُﻮْﻩُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻳُﻌْﻄِﻜَﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﺗَﺼْﻨَﻌُﻮْﻥ

َ

Rabu, 2 Mac 2016

مقدمه فيوسون علم جزء عم برتجويد

الحمدلله الذي انزل الكتاب هدي ورحمة وبشري المسلمين، واصلاة وسلام علي سيدنا محمد وعلي اله وصحبه اجمعين

Segala puji bagi allah rabb semesta alam yang telah
mengutus rasulnya dengan membawa petunjuk dan agama
yang haq agar dimenangkan-NYA semua agama. Sholawat
serta salam kitra curahkan kepada nabi besar kita nabi
Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita dari zaman
jahiiliyah menuju zaman yang terang benderang yaitu dinul islam.

Adek2ku yang saya cintai dan saya banggakan

Adapun juz am'ma bertajwid adalah satu bentuk baru memperkenalkan hukum tajwid dengan cara sambilan yaitu sambil membaca sambil mengenal hukum2 tajwid, ini suatu pra-percobaan untuk membolehkan para penuntut mengenali hukum tajwid dan memudahkan para guru/ustaz utazah untuk memperkenalkan ilmu tajwid kepada murid2 selaras kehendak semasa yang mana papa murid akan menghadapi dan mempelajri berbagai2 bidang untuk menjayakan cita2 wawasan 2020 yang menghendaki kepada cara2 dan menyatatbyang mudah untuk membantu para murid 2 kearah mencapai matlamat insan berilmu didalam berbagai2 bidang..

Khususnya di dalam bidang kemahiran membaca al-quran yang menjadi asas kepada semua ilmu bagi seseorang muslim,,maka ilmu tajwid adalh wajid di perkenalkan kepadanya unruk di fahami,,maka cara menyatat yang mudah perlu di pikirkan dari hari ke haribagi menjayakannya..maka juz amma bertajwid ini di harap menepati kehendak masa kini dan dapat menampung bagi menjayakan tujuan tarsebut....

Mudah2an usaha ini di berkati oleh allah dengan lahirnya murid2 itu mahir membaca alquran sebagaimana yg kita kehendakinya...amiin

Adek adeku yang saya banggakan.....

Firman Allah swt :

WARATTILIL QURAAN NATAR TIILAA

artinya: dan lakukan oleh mu bacaan alquraan dengan selayak layaknya.

sabada rasulullah saw:
رب قاريء يقرالقر ءان والقرءان يلعنه
artinya: beberapa orang membaca alquran sedangkan alquran itu yang melaknatnya

Kesimpulannya adalah,,,,mempelajari ilmu tajwid ini adalah fardu kipayah, tetapi mengunakan nya adalah fardu ain keatas tiap2 laki dan perempuan,yang anak2,yang tua maopun muda,khususnya kepada pembaca alquran

MATLAMAT ILMU TAJWID,,,ini yaitu kebolehan kita membaca alquran dengan faseh seperti mana yang di ajarkan oleh rasulullah SAW, dan menjaga lidah darpada tersalah menyebut ayat alquran,,,

Dan alhamdulillah dengan kehendak Allah swt dan dengan petunjuknya kita dapat berkumpul di rumah Allah ini untuk sama2 mempelajarinya khususnya kepada pembaca alquran yg masih terdapat kelemahan menyebut dan membaca ayat2 suci alquran dengan baik dan betul,,,

Adek adek yang saya cintai...

Sebelum kita mulai mengenal mempelajri ilmu tajwid ini mari kita sama2 membaca basmalah dan selawat nabi yang kita agungkan dan kita banggakan bismillahirahmanirrahim allahumasalli ala sainyidina muhammad wa ala alisanyidina muhammad,,,,,

Lansung saja,,,,
١) مخرج الحروف (تمفت كلور حروف٢)

اد فون تمفت كلوار حروف٢ هيجايه ايت برجومله 17 تمفت ،،،،،تتافي مماداي كيت معتهوي كفد 5 تمفت٢ يع بسر سهاج

١. شفتين- dua bibir mulut ،،،،،،،تمفت كلوارث حروف سفرتي=        م.     و.    ب.  دان سباكيث

٢٠ لسان - LIDAH تمفت كلوارث حروف  سفرتي =      ل.      ن.     د.   دان سبا كيش

٣. حلقي - KERONGKONG. تمفت كلوارث حروف سفرتي =     ء.      ها.      ع.    ح.    غ.   خ.

٤. خيشوم - HIDUNG.   تمفت كلوارث دعوع٢

٥. جون - روعكا. تمفت كلوارث حروف مد =   ا.     و.  ي دان سباكيش

٢) اخفاء شفوي
                                                                                                                                                                                   ----------
تيف٢ حروف (م) ماتي بتمو دعن حروف (ب)، شونتو هش :   عليكم بوكيل= alaikumbiwakii

3) ادغام بلاغنه
                                                                                                                                                                                     ----------
  تيف٢ (ن) ماتي اتاو باريس داو.  ( "  ,,  ") برتمو دعن دوا حروف٢ اين =  ل.  ر ،  شونتوهش :  يبين لنا=yubaiyillana,,من رحمتي=

mirrahmati,,,,بچأنش تيدق دعوع

٤) ادغام مع الغنه
                                                                                                                                                                                 -----------

تيڤ٢ (ن) ماتي اتاو باريس داو برتم دعن حروف٢ (  ي. و. م. ن)  دالم دوا كليمه =  لن يضروكم

Label: